Rabu, 09 Desember 2015

TEORI KOMUNIKASI SEMIOTIK



DOSEN PEMBIMBING
SUCI SHINTA LESTARI, S.Sos, M.I.Kom
TUGAS KELOMPOK
ILMU KOMUNIKASI
 
TEORI KOMUNIKASI
SEMIOTIK
 





DISUSUN:

DINA USWATUN HASANAH: 11542201457
ISTU RAHMI: 11542205572
MHD. ZIKRI: 11542101857 
NOER AZLINA: 11542204117
SALMA: 11542204009




1C
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2015



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Atas berkah dan inayah-Nya penulisan makalah Teori Komunikasi Semiotik ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam dihaturkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad Saw. Karena beliaulah kita dapat menikmati alam yang terang benderang ini.
Penulisan dari makalah Teori Komunikasi Semiotik ini merupakan tugas mandiri yang harus diselesaikan. Diharapkan dengan terbitnya makalah ini dapat mendorong dan membantu para mahasiswa/i dalam proses perkuliahan Ilmu Komunikasi. Adapun bagi para pembaca makalah ini berguna terutama untuk menjadi konselor yang baik sesuai ajaran agama islam dan mengetahui teori komunikasi. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah bekerja sama dan membantu memberi penulis motivasi dalam pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Mudah-mudahan Allah Swt. membalas amal baik tersebut.Amin.

Pekanbaru, 06 November 2015
                       

Penulis





Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3 Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Semiotik............................................................................ 2
B. Tujuan Analisis Semiotik.................................................................... 4
C. Model Analisis Semiotik..................................................................... 5
D. Tahapan Riset Semiotik...................................................................... 7
E. Contoh Aplikasi Penelitian Semiotik.................................................. 7

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 8
3.2 Saran........................................................................................................ 8

Daftar Pustaka............................................................................................... 9




BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang masalah

Semoitika dapat dijelaskan sebagai ilmu mengenai tanda-tanda.Tanda-tamda itu sendiri merupakan istilah yang penggunaannya sangat luas. Dalam Webster Collegiate Dictionary, Ninth Ed., terdapat tidak kurang dari 20 arti yang berhubungan dengan tanda. Hal ini menjelaskan betapa kompleksnya tanda dan semiotika sebagai ilmu komunikasi.
Ada tujuh teori komunikasi yang tidak berifat sangat tegas dalam membedakan berbagaitradisi pemikiran dalam ilmu komunikasi. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai salah satu teori komunikasi. Yaitu teori  semiotic

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang ingin diketahui adalah:
A. Apa yang dimaksed dengan Semiotik?
B. Apa tujuan analisis Semiotik?
C. Bagaimana model Analisis Semiotik menurut ahli?
D. Bagaimana Tahapan Riset Semiotik?
E. Apa contoh Aplikasi Penelitian Semiotik?

1.3  Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
A. Pengertian Semiotik
B. Tujuan Analisis Semiotik
C. Model Analisis Semiotik
D. Tahapan Riset Semiotik
E. Contoh Aplikasi Penelitian Semiotik

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Semiotik
Semiotik adalah ilmu tentang tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mancangkup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek,ide,situasi,keadaan,perasaan dan sebagainya yang ada diluar  diri. [1]
Konsep dasar yang menyatukan tradisi semiotika ini adalah “tanda” yang diartikan sebagai a stimulus designating something other than itself (suatu stimulus yang mengacu pada sesuatu yang bukan dirinya sendiri).[2]
Kajian mengenai tanda dan cara tanda-tanda tersebut bekerja disebut semiotik atau semiologi,dan kajian ini akan menyadiakan focus alternatif ,jadi, focus utama semiotik adalah teks. Di dalam semiotik,penerima, atau pembaca dipandang memiliki peranan yang lebih aktif dibandingkan  sebagian besar model proses (mosdel Gerbner adalah sebuah pengecualian ). Semiotik lebih memiliki istilah’ pembaca(reader)’(juga berlaku pada poto atau lukisan) dibandingkan ‘penerima ( receiver)’ karena istilah tersebut  menunjukkan derajat aktivitas yang lebih besar dan juga membaca adalah sesuatu yang kita pelajari untuk melakukannya;  jadi, hal tersebut ditentukan oleh pengalaman budaya dari pembaca.[3]
Teori modern pertama yang membahas tanda dikemukakan oleh ahli filsafat dari abad ke 19 Charles Saunders Peirce yang diangap sebagai pendiri semiotika modern.ia mendefinisikan semiotika sebagai suatu hubungan antara tanda(simbol),objek, dan makna. Wendy Martyana (1978) memberikan gambaran yang sangat informatif mengenai semiotik ini dalam penelitiannya kata ganti orang (generic pronous) “dia” dalam bahasa inggris.[4]
Tokoh –tokoh penting dalam bidang semiotik adalah Ferdinand de Saussure seorang ahli linguistik dari Swiss dan Chalres Sanders Peirce,seorang ahli filsafat dan logika Amerika. Kajian semiotic menurut Saussure lebih mengarah pada penguraian sistem tanda yang berkaitan dengan linguistik,sedangkan Piece lebih menekankan pada logika dan filosofi dari tanda-tanda yang ada dimasyarkat.[5]

Saussure juga mengatakan jika ahli logika dan filsuf dari amerika C.S Peirce adalah salah satu pelopor semiotik ,tokoh penting lainnya sudah pasti adalah seorang ahli bahasa dari Swiss Ferdinand de Saussure. Peirce tertarik pada makna,yang dia temukan didalam hubungan struktural antara tanda,individu,(orang) ,dan objek.
Sebagai seorang ahli bahasa ,maka bahasa merupakan ketertarikan utama saussure. jadi model dasar dari Saussure berbeda didalam penekanan dengan model peirce. Tanda, bagi Saussure,adalah sebuah objek fisik yang memiliki makna;atau kalau menggunakan istilah milik Saussure,sebuah tanda terdiri dari penanda (signifier)dan penanda (signified). Signifier atau penanda adalah gambaran fisik nyata dari tanda ketika kita menerimanya-coretan pada kertas atau suara diudara;signified atau petanda adalah konsep mental yang mengacu pada gambaran fisik nyata dari tanda .konsep mental dikenali secara luas oleh anggota dari suatu budaya yang memiliki bahasa yang sama.[6]
Pierce juga mengatakan relasi antara representament (hasil dari representasi) dan interpretant (hasil dari interpretasi) yang mengakibatkan adanya simbol,indeks,dan ikon. Lalu pertanyaan menarik apakah hubungannya dengan konsep Saussure.Representamen dapat dianggap sebagai signifier. Menurut Saussere tanda ( S/Sign) merupakan gabungan antara Sr dan Sd,sehingga representamen belum dapat disebut sebagai tanda.[7]
Semiotika dibagi kedalam tiga wilayah yaitu:
1)        Semantik
Semantik membahas bagaimana tanda berhubungan dengan referennya, atau apa yang diwakili suatu tanda .semiotika menggunakan dua dunia yaitu “dunia benda” (world of things) dan dunia tanda (world of signs) dan menjelaskan hubungan keduanya .

2)        Sintatik
Wilayah kedua dalam studi semiotika adalah sintetik (syntactic) yaitu studi mengenai hubungan diantara tanda. Tanda adalah selalu menjadi bagian dari sistem tanda yang lebih besar,atau kelompok tanda yang diorganisasi melalui cara tertentu. Sistem tanda seperti ini disebut dengan kode (code).

3)        Pragmatik
Wilayah ketiga dalam studi mengenai semiotika adalah pragmatik yaitu bidang yang mempelajari bagaimana tanda menghasilkan perbedaan dalam kehidpan manusia,atau dengan kata lain pragmatik adalah studi yang mempelajari pengguaan tanda serta efek yang dihasilkan tanda. Aspek pragmatik dari tanda memiliki peranan penting dalam komunikasi khususnya untuk mempelajari mengapa terjadi pemahaman (understantding)atau kesalahpahaman (misunderstanding)dalam berkomunikasi.[8]

B. Tujuan Analisis Semotik
Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks,iklan,berita).yang dimaksud “tanda” ini sangat luas. Peirce (Fiske,1990:50) membedakan tanda atas lambang (syimbol),ikon (icon),dan indeks (index). Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Lambang :suatu tanda di mana hubungan antara tanda dan acuannya merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensiaonal. Lambang ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya consensus dari para pengguna tanda. Warna merah bagi masyarakat Indonesia adalah lambang berani,mungkin di Amerika bukan.
b.   Ikon : hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda yang dalam berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut. Patung kuda adalah ikon dari seekor kuda.
c.    Indeks :acuannya timbul karena ada kedekatan eksitensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya. Asap merupakan indeks dari adanya api.

Unsur-unsur tanda
Ikon
Indeks
Simbol
·   Lukisan kuda
·   Gambar kuda
·   Patung kuda
·   Foto kuda
·   Sketsa kuda
·   Suara kuda
·   Suara langka-langkah kuda
·   Bau kuda
·   Gerakan kuda
·   Diucapkannya kata kuda
·   Makna gambar kuda
·   Makna bau kuda
·   Makna gerakan kuda







C.  Model Analisis Semiotik Menurut Ahli
1. Charles S.Peirce
Semiotika berangkat dari enam elemen utama, yang disebut peirce teori segitiga makna atau triangle meaning (Fiske,1990&Littlejohn,1998).
a.    Tanda
Adalah sesuatu berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini di sebut objek.[9]

b.    Sistem tanda
Tanda secara umum disusun dari elemen yang berbeda,yang masing-masing elemen ini dapat sebagai tanda juga. Terdapat beberapa istilah yang dapat digunakan ketika kita menyebut tanda-tanda,di antaranya

Contoh penggunaan istilah yang berhubungan dengan tanda-tanda

Elemen tanda
Gelembung busa dalam champagne
Tanda
Botol champagne
Ikon
Foto pengantin pria dan wanita minum champagne
Kumpulan tanda
Suara dan aroma, ketika sedang mengambil foto
Teks
Pernikahan itu sendiri, mulai dari awal hingga akhir

Menurut level semiotika yang ditemukan oleh morris, tampak bahwa elemen sistem /Syntagm masuk ke dalam level sintatik. Bila Syntagm kadang dapat lebih dijelaskn oleh adanya paradigma, system dapat dilihat sebagai sebuah tanda, dimana terdapat tanda-tanda yang terhubung secara sintagmayik. Dalam level sintaktik ini terdapat  beberapa elemen yang mungkin juga diaplikasikan dalam analisis semiotik, yaitu signifier/signified,konotasi/denotasi,dan metafor dan metonim yang telah dijelaskan sebelumnya. [10]

c.    Saussure dan tanda
Analisis Saussure mengenai tanda menurunkan ‘signifikansi’, hubungan antara signified / konsep mental dengan realitas atau kalau menggunakan peirce hubungan antau tanda dengan objek, pada posisi ke dua. Istilah Saussure ‘signifies’ memiliki persamaan dengan istilah ‘interpretant’ dari peirce,namun Saussure tidak pernah menggunakan istilahefek’ untuk mengaitkan antara signifier/tataran fisik tanda dengan signified /tataran mental tanda: Saussure tidak memperluar perhatiannya pada ranah pengguna.

d.   Tanda dan motivasi
Istilah utama yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara penanda dan petanda adalah arbitrer (arbitrary),ikonik (iconic),motivasi(motivation), dan batasan (constrain), yang kesemuanya terhubung secara dekat. Istilah motivasi dan batasan digunakan untuk mendeskripsikan seberapa jauh petanda /signified ditentukan oleh penanda/signifier: mereka hampir dapat dipertukarkan. [11]

e.    Acuan tanda (Objek)
Adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang rujuk tanda.

f.       Pengguna tanda (Interpretant)
Konsep pemikran dari orang yang menggunkan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang rujuk sebuah tanda.[12]

2. Ferdinand Saussure
Menurut Saussure, tanda terbuat atau terdiri dari:
Ø Bunyi-bunyi dan gambar (sound ang Images), disebut “Signifier”
Ø  Konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar (the concepts thesesounds and images), disebut “Signified” berasal dari kesepakatan. [13]

3. Roland Bathers
Roland Bathers adalah penerus pemikiran Saussure.Gagasan Bathers ini dikenal dengan “order of significations”.
Tatanan pertandaan (order of significations) terdidi dari:
a)      Denotasi
b)      Konotasi
c)      Metafora
d)     Simile
e)      Metonimi
f)       Synecdoche
g)      Intertextual

D. Tahapan Riset Semiotik
Secara umum tahapan riset semiotika berbeda dengan riset lainnya. Christony (sobur,2001) memberikan tahapan-tahapan riset semiotik:
1.      Cari topik yang menarik  perhatian
2.      Buat pernyataan riset yang menarik (mengapa,bagaimana,di mana,apa)
3.      Tentukan alasan/rasionalitas penelitin
4.      Tentukan metode pengolahan data (model semiotiknya)
5.      Klasifikasi data :
a.       Identifikasi teks (tanda)
b.      Berikan alas an mengapa teks (tanda) tersebut dipilih dan perlu di identifikasi.
c.       Tentukan pola semiosis yang umum dengan mempertimbangkan hierarki maupun sekuenya atau pola sintagmatis dan paragdimatis
d.      Tentukan kekhasan wacananya dengan mempertimbangkan elemen semiotika yang ada
6.      Analisis data berdasarkan:
a.       Ideology,interpretan kelompok,frame-work budaya
b.      Pragmatik,aspek sosial,komuniatif
c.       Lapis makna,intertekstualis,kaitan dengan tanda lain,hokum yang mengatur
d.      Kamus vs ensiklopedia
7.      Kesimpulan


E. Contoh Aplikasi Penelitian Semiotik
Gambar iklan SLI 008 adalah sebuah teks atau tanda.pembuat iklan mempunyai maksud tertentu dalam memilih kumpulan tanda yang disampaikan kepada khalayak.[14]


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semiotik adalah ilmu tentang tanda (signs) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotika mancangkup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya yang ada diluar  diri.
Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks,iklan,berita).yang dimaksud “tanda” ini sangat luas. Peirce (Fiske,1990:50) membedakan tanda atas lambang (syimbol),ikon (icon),dan indeks (index).
Gambar iklan SLI 008 adalah sebuah teks atau tanda.pembuat iklan mempunyai maksud tertentu dalam memilih kumpulan tanda yang disampaikan kepada khalayak.
3.2 Saran
Penulis menyadari banyak terdapat kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka penulis mengharapkan masukan dan keritikan atau saran dari pembaca demi perbaikan makalah penulis di masa yang akan datang demi kesempurnaan makalah ini. Atas masukan kritikan dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Morissam, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, Jakarta: Riefmanto,2013

Rachmat Kriyantono,Teknik Praktis Riset Komunikasi,Jakarta: Fajar Interpratama,2006

Piske, John,Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta: Rajawali,2012

Budianto, Heri, Farid Hamid,Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa
Depan,Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,2011


[1]Morissan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2003), hlm. 32
[2] Littlejohn, hlm. 35
[3] John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 66-67
[4]Opcit-Teori komunikasi individu hingga massa,hlm.33
[5]Rahmat Kriyantono,Teknik Praktek Riset Komunikasi, (Jakarta: F ajar Interpratama, 2006), hlm. 266
[6] Opcit-Pengantar ilmu komunikasi,hlm.72-73
[7] Heri budianto,Farid hamid,Ilmu komunikasi sekarang dan tantangan masa depan,(Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri,2011),hlm.429
[8] Opcit-Teori komunikasi individu hingga massa,hlm.35-37
[9] Opcit-Teknik Praktis Riset Komunikasi,hlm.266-267 
[10] Opcit-Ilmu komunikasi sekarang dan tantangan masa depan,hlm.430-431
[11] Opcit Pengantar ilmu komunikasi,hlm.85-87
[12] Opcit-teknik praktis riset komunikasi,hlm.267
[13] Ibid,hlm.269
[14] Ibid,273-274

Tidak ada komentar:

Posting Komentar